Standar Etika bagi Perusahaan yang Menggunakan Media Sosial sebagai Enterprise’s Official Presence
Main Article Content
Abstract
Kemudahan fitur adalah salah satu alasan perusahaan menggunakan media sosial. Tetapi semua desain tersebut belum membahas mengenai risiko privasi berkaitan dengan publikasi di internet. Perlu ada standar etika bagi perusahaan dalam menggunakan media sosial. Pengelolaan media sosial yang baik akan mengurangi risiko yang berpotensi merusak citra perusahaan. Untuk menyusun standar, dilakukan survei ke beberapa perusahaan yang sudah menggunakan media sosial. Hasil survei menyebutkan bahwa perusahaan menyadari adanya risiko yang perlu diperhatikan ketika menggunakan media sosial. Risiko yang muncul dari penggunaan media sosial adalah risiko reputasi, risiko privasi, risiko keamanan, risiko hukum, dan risiko waktu. Beberapa perusahaan bahkan telah memiliki langkah untuk memitigasi risiko-risiko tersebut. Dari tiga risiko yang sudah didefinisikan di atas, yaitu risiko reputasi, risiko privasi, dan risiko hukum, kemudian disusun standar etika penggunaan media sosial bagi perusahaan. Standar ini digunakan sebagai pedoman penggunaan media sosial bagi perusahaan, agar penggunaan media sosial sesuai dengan sasaran yang diharapkan perusahaan.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sistem dan Informatika (JSI) bersifat open access, yaitu dapat diakses secara umum tanpa dikenakan biaya. Penulis yang menerbitkan artikelnya di JSI setuju dengan ketentuan berikut:- JSI menggunakan perjanjian lisensi ekslusif, yaitu penulis memegang hak cipta atas artikel dan memberikan hak publikasi kepada Jurnal Sistem dan Informatika (JSI).
- JSI mempunyai hak ekslusif untuk mempublikasi dan mendistribusikan artikel secara sebagian atau keseluruhan, dan memberikan hak kepada orang lain sesuai dengan lisensi yang digunakan.
- JSI berhak untuk menyediakan artikel dalam berbagai bentuk dan media, sehingga artikel dapat digunakan untuk teknologi terbaru bahkan setelah dipublikasikan.
- JSI berhak untuk menegakkan hak-hak atas nama penulis pada artikel terhadap pihak ketiga. Misalnya dalam kasus plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.
- Artikel harus dirujuk, link terhadap lisensi harus disediakan, dan jika terdapat bagian artikel yang diubah harus ditandai.
- Jika artikel disadur sehingga terdapat perubahan, hasil saduran harus didistribusikan menggunakan lisensi yang sama.
- Tidak diperkenankan untuk membatasi orang lain terhadap apa yang diperbolehkan oleh lisensi.