Analisis Perbandingan Metode Sibis Dan Metode Econometric Dalam Pengukuran Kesenjangan Digital Di Sumba Barat Daya
Main Article Content
Abstract
Sebagai bahan pertimbangan pemerintahan dalam membangun dan menyusun strategi kebijakan
pelayanan publik dalam kaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berhubungan dengan
kesenjangan digital perlu diadakan pengukuran. Hasil dari pengukuran kesenjangan digital tersebut
dimaanfaatkan oleh pemerintah Sumba Barat Daya dalam pengembangan kecamatan di Sumba Barat
Daya, serta hasil tersebut sebagai bahan acuan dalam pemerataan akses dan kemampuan teknologi
informasi dan komunikasi bagi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur, program pelatihan untuk
pegembangan sumber daya manusia. Dari permasalahan diatas maka perlu diadakan pengukuran tingkat
kesenjangan digital yang terjadi di kecamatan Sumba Barat Daya. Pengukuran kesenjangan digital di
Sumba Barat Daya menggunakan metode SIBIS dan Econometric dengan membandingkan berbagai
macam indikator yang berbeda dalam pengukuran kesenjangan digital. Pengukuran kesenjangan digital
ini menggunakan aspek perilaku penggunaan internet, manfaat penggunaan internet dan demografi. Hasil
perbandingan dari berbagai macam indikator dengan menggunakan metode SIBIS dan Econometrik
menunjukan bahwa tingkat kesenjangan digital dengan mengunakan metode SIBIS menunjukan
masyarakat kecamatan di Sumba Barat Daya berada pada kategori sedang sedangkan metode
Econometric berada pada kategori Tinggi sehingga pengukuran kesenjangan digital masyarakat
kecamatan di Sumba Barat Daya lebih cocok menggunakan metode SIBIS.
Article Details
- JSI menggunakan perjanjian lisensi ekslusif, yaitu penulis memegang hak cipta atas artikel dan memberikan hak publikasi kepada Jurnal Sistem dan Informatika (JSI).
- JSI mempunyai hak ekslusif untuk mempublikasi dan mendistribusikan artikel secara sebagian atau keseluruhan, dan memberikan hak kepada orang lain sesuai dengan lisensi yang digunakan.
- JSI berhak untuk menyediakan artikel dalam berbagai bentuk dan media, sehingga artikel dapat digunakan untuk teknologi terbaru bahkan setelah dipublikasikan.
- JSI berhak untuk menegakkan hak-hak atas nama penulis pada artikel terhadap pihak ketiga. Misalnya dalam kasus plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.
- Artikel harus dirujuk, link terhadap lisensi harus disediakan, dan jika terdapat bagian artikel yang diubah harus ditandai.
- Jika artikel disadur sehingga terdapat perubahan, hasil saduran harus didistribusikan menggunakan lisensi yang sama.
- Tidak diperkenankan untuk membatasi orang lain terhadap apa yang diperbolehkan oleh lisensi.