Analisis Pengaruh Budaya Organisasi untuk Rekomendasi Pengembangan Sistem Informasi pada Universitas Hindu Indonesia
Main Article Content
Abstract
Dalam menghadapi implementasi sistem informasi, penting untuk memahami budaya organisasi
dalam organisasi tersebut terlebih dahulu. Sistem informasi harus melibatkan pemahaman tentang cara
orang bekerja, praktek sosial dan budaya organisasi yang terlibat didalamnya. Competing Values
Framework (CVF) merupakan salah satu konsep yang dapat digunakan untuk mendiagnosis budaya
organisasi. Model ini merumuskan budaya organisasi berdasarkan fenomena karakteristik dominan
organisasi, model manajerial dan kepemimpinan, cara pengelolaan karyawan, perekat organisasi,
strategi yang diterapkan dan kriteria keberhasilan. Culture-Information System Fit Framework adalah
sebuah framework yang digunakan untuk menentukan sistem informasi yang sesuai dengan budaya
organisasi. Framework ini dibangun berdasarkan CVF. Budaya yang diinginkan terjadi di Universitas
Hindu Indonesia adalah budaya Clan. Budaya Clan adalah budaya yang menganggap bahwa tempat
kerja adalah tempat yang berasaskan kekeluargaan. Dengan menggunakan Culture-Information System
Fit Framework, diketahui bahwa pengembangan sistem informasi yang cocok dengan budaya Clan
adalah sistem seperti GDSS, EMS dan KMS yang dapat membantu untuk memperkuat hubungan
komunikasi.
Article Details
- JSI menggunakan perjanjian lisensi ekslusif, yaitu penulis memegang hak cipta atas artikel dan memberikan hak publikasi kepada Jurnal Sistem dan Informatika (JSI).
- JSI mempunyai hak ekslusif untuk mempublikasi dan mendistribusikan artikel secara sebagian atau keseluruhan, dan memberikan hak kepada orang lain sesuai dengan lisensi yang digunakan.
- JSI berhak untuk menyediakan artikel dalam berbagai bentuk dan media, sehingga artikel dapat digunakan untuk teknologi terbaru bahkan setelah dipublikasikan.
- JSI berhak untuk menegakkan hak-hak atas nama penulis pada artikel terhadap pihak ketiga. Misalnya dalam kasus plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.
- Artikel harus dirujuk, link terhadap lisensi harus disediakan, dan jika terdapat bagian artikel yang diubah harus ditandai.
- Jika artikel disadur sehingga terdapat perubahan, hasil saduran harus didistribusikan menggunakan lisensi yang sama.
- Tidak diperkenankan untuk membatasi orang lain terhadap apa yang diperbolehkan oleh lisensi.