Pengaruh Experience Quality Terhadap Brand Image Menggunakan Perceived Value (Studi Kasus di STIKOM BALI)
Main Article Content
Abstract
Experience Quality tidak hanya sekedar mendapatkan produk yang diinginkan, tetapi juga pada semua aktivitas bagian dari proses bisnis dalam sebuah organisasi, seperti desain lingkungan, lokasi, pelayanan staf, dan bagaimana sambutan karyawan, serta apa yang dirasakan konsumen ketika mendapatkan pelayanan. keseluruhan Experience Quality yang dirasakan seperti manfaat yang diterima dan harga yang harus dibayarkan dapat membentuk sebuah Perceived Value. Perceived Value memiliki peranan yang penting bagi konsumen untuk memiliki hubungan jangka panjang atau loyalitas dengan suatu merek. Experience Quality maupun Perceived Value yang tinggi akan membentuk Brand Image yang positif dan kuat. Brand Image positif dan kuat akan membangun customer loyalty di diri konsumen. Hasil analisa menyatakan bahwa Experience Quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image, dengan nilai correlation 0,626, dan berpengaruh positif terhadap Perceived Value dengan nilai correlation 0,55 variabel perceived value (M) sebagai mediator terhadap variabel Y. menunjukan perngaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image dengan nilai correlation 0.737 dan tingkat signifikan dibawah 0,01.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sistem dan Informatika (JSI) bersifat open access, yaitu dapat diakses secara umum tanpa dikenakan biaya. Penulis yang menerbitkan artikelnya di JSI setuju dengan ketentuan berikut:- JSI menggunakan perjanjian lisensi ekslusif, yaitu penulis memegang hak cipta atas artikel dan memberikan hak publikasi kepada Jurnal Sistem dan Informatika (JSI).
- JSI mempunyai hak ekslusif untuk mempublikasi dan mendistribusikan artikel secara sebagian atau keseluruhan, dan memberikan hak kepada orang lain sesuai dengan lisensi yang digunakan.
- JSI berhak untuk menyediakan artikel dalam berbagai bentuk dan media, sehingga artikel dapat digunakan untuk teknologi terbaru bahkan setelah dipublikasikan.
- JSI berhak untuk menegakkan hak-hak atas nama penulis pada artikel terhadap pihak ketiga. Misalnya dalam kasus plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.
- Artikel harus dirujuk, link terhadap lisensi harus disediakan, dan jika terdapat bagian artikel yang diubah harus ditandai.
- Jika artikel disadur sehingga terdapat perubahan, hasil saduran harus didistribusikan menggunakan lisensi yang sama.
- Tidak diperkenankan untuk membatasi orang lain terhadap apa yang diperbolehkan oleh lisensi.